Pakan yang baik adalah yang cukup mengandung zat-zat makanan yang
dibutuhkan oleh ayam (protein, lemak, abu, serat kasar, energi, vitamin
dan asam-asam amino). Hal ini dapat dilihat dari standar kebutuhan
zat-zat makanan pada masing-masing Periode pemeliharaan yang dapat
dipenuhi oleh pakan tersebut.
Pakan adalah campuran dari berbagai macam bahan organik maupun
anorganik untuk ternak yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan
zat-zat makanan dalam proses pertumbuhan. Ransum dapat diartikan sebagai
pakan tunggal atau campuran dari berbagai bahan pakan yang diberikan
pada ternak untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak selama 24 jam baik
diberikan sekaligus maupun sebagian. ransum adalah kumpulan dari
beberapa bahan pakan ternak yang telah disusun dan diatur sedemikian
rupa untuk 24 jam.
Ransum memiliki peran penting dalam kaitannya dengan aspek ekonomi
yaitu sebesar 65-70% dari total biaya produksi yang dikeluarkan.
Pemberian ransum bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok,
pertumbuhan, pemeliharaan panas tubuh dan produksi. Pakan yang
diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam,
yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga
pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi.
Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak
dibatasi).
Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan
dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap.
Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang
harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut
penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein
20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. Efisiensi pakan
dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara
menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total
bobot ayam yang dipanen. Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas
pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot
badan yang tinggi).
Konsumsi pakan adalah kemampuan ternak dalam mengkonsumsi sejumlah
ransum yang digunakan dalam proses metabolisme tubuh, tingkat konsumsi
ransum akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan bobot akhir karena
pembentukan bobot, bentuk dan komposisi tubuh pada hakekatnya adalah
akumulasi pakan yang dikonsumsi ke dalam tubuh ternak. Kebutuhan ransum
ayam broiler tergantung pada strain, aktivitas, umur, besar ayam dan
temperature. Faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan antara lain umur,
nutrisi ransum, kesehatan, bobot badan, suhu dan kelembaban serta
kecepatan pertumbuhan.
Pakan pemula (starter) harus diberi setelah ayam memperoleh minum,
pada beberapa hari pertama pakan dapat diberi dengan cara ditaburkan
pada katon box DOC atau tempat pakan untuk anak ayam. Sisa pakan harus
dibuang tiap pagi dan jangan dibuang di litter karena akan membahayakan
kesehatan ayam. Pada 2 hari pertama gunakan air hangat bersuhu 16 sampai
200C. Untuk air minum larutkan 50 gram gula dan 2 gram vitamin (dalam 1
liter air minum untuk 12 jam pertama). Perlu juga memakai meter air
agar dapat diketahui dengan pasti berapa banyak air yang digunakan pada 2
minggu pertama tempat minum dibersihkan 3 kali sehari setelah itu 2
kali sehari.
Pada ayam broiler fase starter kebutuhan energi adalah 3200 kcal/kg
dengan kebutuhan asam amino methionin 0,38%. Sedangkan pada finisher
kebutuhan energi sama tetapi kebutuhan protein berkurang dan kebutuhan
asam amino methionin juga berkurang menjadi 0,32%. Faktor yang dapat
mempengaruhi ransum pada ayam broiler, diantaranya yaitu temperatur
lingkungan, kesehatan ayam, tingkat energi ransum yang diberikan sistem
pemberian makanan pada ayam, jenis kelamin ayam dan genetik ayam. Bentuk
fisik ransum yang diberikan pada ayam broiler ada tiga bentuk fisik
ransum yang diberikan yaitu bentuk halus seperti tepung (mesh) yang
didalamnya merupakan campuran berbagai bahan makanan yang telah diramu
dalam suatu sistem formula. Ransum berbentuk butiran lengkap atau pellet
yang didasarkan pada sifat ayam broiler yang memang gemar sekali
makanan-makanan butiran dan ransum bentuk butiran pecah atau crumble
yang berbentuk butiran tetapi kecil-kecil.
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase
starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
- Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
- Kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu
minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur
8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66
gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi
jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4
minggu sebesar 1.520 gram.
Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
- Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
- Kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
- Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
- Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
0 comments:
Post a Comment