pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian, dan perlu dibina serta dikembangkan demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan dan penghidupan masyarakat. Kota Bogor sebagai salah satu kota satelit Jakarta mendukung kebutuhan kota terutama dalam bidang penyediaan permukiman.Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pergerakan penduduk yang bekerja di Jakarta tetapi tinggal di Kota Bogor sehingga pembangunan permukiman baru di Kota Bogor cukup pesatJakarta merupakan kota metropolitan dengan aktivitas pembangunan dan perekonomian yang besar dan berkembang pesat sehingga membutuhkan permukiman yang layak bagi penduduknya. Untuk itu dibutuhkan suatu permukiman yang dapat menunjang kehidupan serta dilengkapi fasilitas dan dekat dengan aktivitas dari kota metropolitan tersebut. Sebagai antisipasi hal tersebut, muncullah pembangunan permukiman di pinggiran kota (hinterland) yang lebih baik. Kota Bogor merupakan penyangga dari kota metropolitan. Bogor dipilih sebagai area yang nyaman untuk dihuni karena memiliki iklim yang sejuk jika dibandingkan dengan kota metropolitan..Dalam menjaga lanskap yang telah terbangun, Departemen Estate mengatur tenaga kerja yang terorganisasi dalam struktur yang rapi dan mengelola pengadaan bahan dan alat yang sudah dianggarkan tiap tahunnya. Departemen Estate mendapatkan pemasukan keuangan dari iuran pengelolaan lingkungan (IPL).Dana yang didapat per tahun dikeluarkan untuk kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan. Apabila pengelolaan lanskap dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prioritasnya akan tercipta kualitas lanskap yang indah dan menarik. Pengelolaan lanskap Danau Bogor Raya telah terorganisasi dengan baik dengan adanya Departemen Estate. Hal yang paling penting dalam pengelolaan lanskap terbangun adalah pemeliharaan.Kegiatan pemeliharaan berpedoman pada standar pemeliharaan yang dibuat oleh Supervisor Lanskap.Standar pemeliharaan terwujud dalam bentuk pemeliharaan fisik dan ideal. Pemeliharaan fisik meliputi pemangkasan, penyiraman, pemupukan, pendangiran, pengendalian gulma,penyulaman, serta pengendalian hama dan penyakit, sedangkan pemeliharaan ideal, antara lain, redesign taman lingkungan. Pemeliharaan ideal mengacu pada konsep dasar lanskap dan bertujuan meningkatkan nilai estetika lingkungan sehingga akan meningkatkan nilai jual tanah yang dapat menunjang pemasarannya. Secara umum kegiatan pemeliharaan di lapangan masih dapat ditingkatkan hasilnya atau kualitas fisiknya.Lingkungan pemukiman adalah suatu area yang di dalamnya terdapat susunan ketetanggaan atau kumpulan tempat tinggal dan sarana perkantoran,pendidikan, budaya, kesehatan, dan fasilitas penunjang yang terkumpul dan tersusun di sekitar area tersebut sedangkan perumahan adalah lingkungan tempat tinggal yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan wilayah permukiman memiliki keteraturan secara fisik. Sebagian rumah secara teratur menghadap kearah jalan yang ada dan sebagian besar terdiri dari bangunan permanen, berdinding tembok, dan dilengkapi dengan penerangan listrik. Kerangka jalannya ditata bertingkat mulai dari jalan raya, jalan penghubung, hingga jalan lingkungan atau lokal. Aspek yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan pembangunan pemukiman, antara lain aspek ekonomi, sosial, serta ekologi dari kawasan yang dibangun. Semakin sempitnya lahan perkotaan mengakibatkan pembangunan permukiman banyak mengalami kendala, salah satunya adalah penyediaan ruang terbuka. Ruang terbuka mencakup pengertian ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang terbuka lainnya yang berupa kawasan tanpa bangunan diantara kawasan terbangun. Ruang terbuka berperan sebagai penyeimbang antara daerah terbangun dengan daerah terbuka. Fungsi dari ruang terbuka hijau adalah (1) penciptaan lingkungan udara sehat; (2) penyedia ruang untuk kenyamanan hidup; dan (3) pendukung estetika lingkungan. Sedangkan contoh bentuk-bentuk ruang terbuka adalah (1) taman yang bersifat public (parks); (2) lapangan olah raga; (3) jalan sempadan jalan; (4) hutan kota; (5) jalur khusus (jalur sepeda dan pejalan kaki); (6) perairan (waterfront), yaitu sungai, kolam, danau, dll; dan (7) ruang terbuka privat, yaitu halaman, taman (garden), teras rumah, dan sempadan bangunan. Simonds dan Starke (2006) mengidentifikasikan permukiman terdiri dari kelompok-kelompok rumah yang memiliki ruang terbuka hijau secara bersama-sama serta merupakan kelompok yang cukup kecil untuk melibatkan keluarga dalam suatu aktifitas, tetapi cukup besar untuk menampung semua fasilitas seperti tempat berbelanja, lapangan bermain, serta daerah penyangga.Chiara dan Koppelman (1989) menunjukkan tujuh karakter fisik yang harus diperhatikan pada kawasan pemukiman, yaitu (1) kondisi tanah dan lapisan
tanah, (2) air
tanah dan drainase, (3) bebas tidaknya dari bahaya banjir, (4) bebas tidaknya
dari bahaya topografi, (5) pemenuhan pelayanan kesehatan, keamanan, pembuangan
air limbah, penyedian air bersih, pembuangan sampah, dan jaringan utilitas, (6)
potensi untuk pengembangan ruang terbuka, dan (7) bebas tidaknya dari gangguan
debu, asap, dan bau busuk.
Aspek-aspek
yang dimiliki perumahan elite bogor dan tatalaksana Pengelolaan landskap
Danau Bogor Raya yang telah diaplikasikan(terorganisasi dengan baik)
Aspek Biofisk:
a. Luas
dan Batas Wilayah
b.
Topografi dan Hidrologi
c.
Geologi, Tanah, dan Iklim
d.
Vegetasi dan Satwa
e.
Aksesbilitas
f.
Sirkulasi, Utilitas, dan
Fasilitas
g. Konsep
Pengembangan
Aspek Pelaksanaan
Administrasi:
a. Sejarah
b. Struktur
Organisasi
Aspek Pengelolaan:
a. Pengelolaan Tenaga Kerja
b. Pengelolaan Anggaran
Biaya
c. Pengelolaan Peralatan dan
Bahan
d. Pengelolaan Limbah
e. Pemeliharaan Fisik dan
Ideal
f. Pengelolaan Keamanan
g. Pengelolaan
Air
0 comments:
Post a Comment