Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak dan merupakan salah satu zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh di samping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin,dan mineral.Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena dan alkohol panas. Apabila terdapat dalam konsetrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau dan mempunyai titik lebur 150-151oC.Kolesterol merupakan zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung 80 % kolesterol yang di produksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol
yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein). Bila kolesterol LDL (High Density Lipoprotein) jumlahnya berlebih,di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah, sedangkan kolesterol HDL, mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Selain itu ada Trigliserida yang terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan yang berbentuk lemak dan juga berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi.
Baca juga Panduan teknis pelaksanaan pembuatan peternakan sapi dalam skala industri
Kolesterol dapat diuji menggunakan uji Liebermann-Burchard.Prinsip uji liebermann, sterol dengan konfigurasi tidak jenuh direaksikan dengan asam kuat dalam kondisi bebas air atau anhidrat akan membentuk kompleks warna yang bervariasi sesuai dengan kondisi percobaan. Warna yang timbul dibagian kloroform adalah biru yang kemudian berubah menjadi merah, sedangkan warna di bagian asam berwarna kuning dengan fluoresensi hijau bila dilihat melalui sinar refleksi.
Uji Liebermann-Burchard memiliki prinsip kolesterol akan larut dalam kloroform dan bereaksi dengan asam kuat, sehingga membentuk senyaw kompleks warna. Mekanisme uji ini dengan penambahan asam sulfat ke dalam campuran yang berisi kolesterol, akan membuat molekul air berpindah dari gugus C3 kolesterol yang menyebabkan kolesterol teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena. Produk ini dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor yang menghasilkan warna hijau. Penambahan asam sulfat pekat berfungsi untuk membentuk kompleks warna, sedangkan asetat anhidrat berfungsi untuk mengekstraksi kolesterol dan menjamin media bebas air. Penambahan kloroform berfungsi untuk melarutkan kolesterol yang terkandung di dalam sampel. Fungsi dari kloroform adalah untuk melarutkan lemak karena sifat dari lemak atau lipid
Baca juga macam dan fungsi tiap bahan pengencer yang sering digunakan diindustri(Viabilitas Spermatozoa)
adalah non polar. Sesuai dengan prinsip “like disolve like” maka senyawa non polar akan larut pada pelarut non polar.Hasil dari proses penambahan zat diukur dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 420nm.pada hasil pembacaan absorbansi terlihat blanko 0.04A,standard 0.007 A. Domba k 0.039 A.sesuai dengan literature menyebutkan bahwa kadar kolestrol pada domba yaitu 70,90-141,90 mg/dl.kemungkinan hasil didapat pada pembacaan fotometer kurang tepat karena kesalahan dalam pemipetan.dan hasil yang didapat menunjukan bahwa kadar kolestrol serum domba dibawah normal dari kadar konsentrasi dari literatur.
0 comments:
Post a Comment