farming

Mari melakukan pertanian organik

       Konsep dasar pertanian organik adalah cara produksi tanaman dengan menghindarkan atau sebesar-besarnya mencegah penggunaan senyawa senyawa kimia sintetik (pupuk, pestisida, dan zat pengatur tumbuh). Sistem pertanian organik semaksimal mungkin dilaksanakan melalui pergiliran tanaman, penggunaan sisa-sisa tanaman, pupuk kandang (kotoran ternak),
     Produk kacang-kacangan, pupuk hijau, limbah organik off farm, penggunaan pupuk mineral batuan serta mempertahankan pengendalian hama penyakit secara hayati, produktivitas tanah, dan suplai hara tanaman.dengan secara singkat membatasi pertanian organik sebagai pertanian yang tidak menggunakan input sintetik, tetapi menggunakan bahan organik.sistem pertanian organik merupakan suatu sistem yang mendasarkan pada ekologi seperti pengendalian jasad pengganggu secara biologis dan menghindarkan penggunaan bahan kimia sintetik dalam produksi tanaman. Pada sistem pertanian organik, komponen dasar dan proses alami ekosistem seperti aktivitas organisme tanah, pertukaran (siklus) hara tanah, serta distribusi dan kompetisi spesies terlibat secara langsung ataupun tidak langsung sebagai alat manajemen tanaman. Tujuan utama dari pertanian organik adalah menggunakan bahan dan praktik budi daya yang dapat mendorong keseimbangan lingkungan secara alami. Hal ini akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas serta saling ketergantungan antara tanah, tanaman, hewan, dan manusia (Reghunath 2003). Demikian pula di Amerika, menurut Greene (2001), telah diprogramkan penerapan pertanian organik untuk mendorong petani menggunakan pupuk organik lebih banyak dan mengendalikan jasad pengganggu secara alami tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia sintetik, juga melindungi lingkungan serta menghasilkan bahan pangan alami dan amanPetani padi di Filipina beralih ke pertanian organik lebih pada alasan ekonomi dan lingkungan. Sebenarnya harga produk pertanian organik yang tinggi bukan alasan utama, tetapi petani lebih terdorong pada rendahnya ongkos produksi untuk mencapai suatu hasil yang stabil dan modal produksi yang terjangkau. Penerapan pertanian organik telah dapat meningkatkan produktivitas petani padi berlahan sempit di Madagaskar. Ratusan petani telah dapat meningkatkan hasil padi dari 2 ton/ha menjadi 8 ton/ha dengan penggunaan benih varietas lokal, dan kompos, serta praktik pengelolaan tanah, tanaman, air, dan hara secara inovatif. Percobaan lapang di An namalai University menunjukkan hasil positif yang mendukung penerapan pertanian organik. Penggunaan pupuk organik pada tanaman padi memberikan produktivitas sebesar 6.13 ton/ha, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemupukan rekomendasi sebesar 100 kg N, 50 kg P2O5, dan 50 kg K2O per ha yang hanya menghasilkan 4.3 ton/ha. Demikian pula, kualitas hasil gabah seperti rendemen beras giling, persen beras kepala, dan kandungan protein juga nyata lebih tinggi (Basilio 2000). Studi yang dilakukan di Jepang juga menunjukkan bahwa pertanian organik berpengaruh positif terhadap sifat tanah seperti meningkatnya kandungan bahan organik tanah, pH, CaO, dan MgO dapat ditukar, serta ketersediaan P, boron, dan Mn. Namun, penggunaan pupuk kandang ternak ayam dalam 10 tahun menyebabkan akumulasi Ca dan P tersedia yang tinggi serta ketidakseimbangan basa-basa.Penerapan pertanian organik semakin luas.Di Amerika pertanian organik berkembang sejak tahun 1990. Pada tahun 1970 produk bahan organik belum ada pasarnya, tetapi setelah pertengahan tahun 1990 berkembang sangat pesat. Pada tahun tersebut regulasi produk dan pemasaran produk pertanian organik telah selesai di seluruh negara bagian. Pada tahun 1997 sekitar 1.35juta acre lahan pertanian dan 49 unit padang penggembalaan (pasture) telah menggunakan sertifikat pertanian organik. Sertifikat pertanian organik tersebut diberikan pada lahan usaha tani yang telah 3 tahun melakukan pertanian organik. Ketertarikan petani terhadap sertifikasi dan pertanian organik bukan saja karena harga produk pertanian organik dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi tetapi juga hasil yang lebih tinggi serta

input yang rendah.Padi organik adalah padi yang diusahakan oleh petani atau sebuah badan independen, untuk ditanam dan diolah menurut standar ‘organik’ yang ditetapkan. Walaupun belum ada satu definisi untuk “padi organik”,padi organik mengacu kepada standar umum pertanian organik yang berarti bahwa dalam produksinya, padi organik tersebut:

1. Tidak ada penggunaan pestisida dan pupuk dari bahan kimia sintetis atau buatan.

2. Kesuburan tanah dipelihara melalui proses “alami” seperti penanaman tumbuhan penutup dan/atau penggunaan pupuk kandang yang dikomposkan atau limbah tumbuhan.

3. Tanaman di sawah dirotasikan untuk menghindari penanaman tanaman yang sama dari tahun ke tahun yang dapat menyebabkan ledakan hama penyakit atau pengurasan unsur hara.

4. Penggantian bentuk-bentuk bukan kimia dari pengendalian hama digunakan untuk mengendalikan serangga, penyakit, dan gulma misalnya serangga yang bermanfaat (predator), mulsa jerami untuk menekan gulma, dan lain-lain. Dengan sistem produksi padi organik diharapkan dapat diperoleh harga produk lebih mahal, produk beras lebih sehat, lingkungan lebih sehat, dan berkelanjutan. Namun, dalam produksi padi organik biasanya akan dihadapi beberapa faktor pembatas yaitu:

1. Peningkatan kandungan dan kestabilan bahan organik dan kesuburan tanah di musim-musim awal penanaman.

2. Penyiapan varietas dan sumber benih yang sesuai.

3. Penyiapan hamparan dengan radius sesuai dengan peraturan

sertifikasi pertanian organik.

About Unknown

farmingCenter merupakan situs yang menyediakan info mengenai peternakan dan pertanian organik.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.