farming

Beternak tikus(rodensia) beserta kendalanya


    Hewan Tikus termasuk kingdom Animalia, merupakan kelompok besar organisme yang multiselular, mampu menanggapi rangsangan dengan aktif dan memperoleh nutrient dengan memakan organisme lain (heterotrof). Terdapat sekitar satu juta spesies hewan dengan struktur dan bentuk tubuh yang beraneka ragam. Hewan menempati hampir semua ekosistem di bumi, namun kebanyakan spesies hewan hidup di air. Hewan-hewan tersebut selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Nama latin hewan adalah Animalia (Latin, anima = jiwa). Keanekaragaman pada hewan merupakan variasi dari struktur, bentuk, jumlah, dan sifat lainnya. Beberapa diantara hewan yang ada di bumi ini bisa digunakan dalam perkembangan penelitian berbagai macam ilmu. Salah satunya digunakan sebagai hewan laboratorium atau hewan coba.
            Hewan laboratorium atau hewan coba adalah hewan yang sengaja dipelihara dan diternakan untuk dipakai sebagai hewan model guna untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai macam ilmu dalam skala penelitian atau pengamatan laboratorium. Hewan sebagai model atau sarana percobaan haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, antara lain persyaratan genetis/keturunan dan lingkungan yang memadai dalam pengelolaannya, di samping faktor ekonomis, mudah tidaknya diperoleh, serta mampu memberikan reaksi biologis yang mirip kejadiannya pada manusia. Oleh karena itu, kita dapat dan lebih mudah menggunakan hewan coba sebagai hewan percobaan. Hewan-hewan yang digunakan bisa kelinci, burung dara, primata, dan ada beberapa hewan lainnya.Seiring waktu, Tikus liar yang digunakan dalam memancing tikus pada awalnya , maka akhirnya dilakukan pemuliabiakkan dan menghasilkan albino tikus putih dikenal saat ini dan beberapa varietas.
         Pertama kali salah satu mutan albino ini dibawa ke sebuah laboratorium untuk penelitian pada tahun 1828, dalam percobaan puasa. Selama 30 tahun kemudian tikus digunakan untuk beberapa eksperimen dan akhirnya laboratorium tikus menjadi binatang pertama yang dipelihara untuk alasan-alasan ilmiah murni.Tikus laboratorium yang albino dengan mata merah dan bulu putih merupakan organisme model ikonik untuk penelitian ilmiah di berbagai bidang.
Banyak yang tergiur dengan budidaya tikus putih ini karena menurut para pelaku ternak, budidaya tikus itu mudah perawatannya serta modal yang dibutuhkan sedikit. Tikus gampang beranak pinak serta tiap bulan bisa panen. Waktu yang dibutuhkan untuk mengurus indukan tikus putih pun cukup singkat setiap harinya sehingga jika Anda memiliki kesibukan lain, ini bisa menjadi sampingan saja dan tidak menyita waktu anda tentunya.

Tikus Putih
Satu indukan tikus saja bisa melahirkan sampai 12 anak tikus dan kehamilan tikus hanya 20 hari saja. Jika Anda memiliki indukan banyak, pastinya anda akan menghasilkan banyak sekali tikus setiap bulannya. Anda tinggal mengkalkulasi berapa hasil dari ternak tikus anda tersebut. Sebelum mulai ternak tikus, ada baiknya anda mencoba mengenal cara budidaya terlebih dahulu mengenai tikus putih dan juga cara memelihara tikus jenis ini dengan benar;
  • Kandang Tikus

Kandang tikus adalah yang paling penting untuk diperhatikan dalam teknik budidaya sebelum membeli bibit tikus. Kandang harus selalu terjaga kebersihannya. Gunakan kandang dengan ukuran 60cm x 50cm berupa kotak plastic tentunya. Jika semakin besar ukurannya anda bisa menggunakan tutup dari kawat. Kandang perlu diberi alas yang memang tersedia dalam berbagai pilihan seperti kertas, sekam, serbuk gergaji maupun zeolit aktif.

Zeolit aktif merupakan yang paling mahal pembiayaannya namun untuk tikus unik, zeolit ini adalah alas kandang yang paling tepat. Selain menyerap baud an air, zeolit aktif bisa dibersihkan, dicuci dan dipakai lagi. Jika Anda menggunakan sekam, kertas, dan serbuk gergaji, maka Anda harus sering-sering mengganti karena mudah basah dan lembab. Sediakan tempat air minum seperti botol dot yang memang harus selalu ada.
Kandang harus sering dibersihkan dan dijaga dari serangan hama. Ini merupakan resiko memelihara tikus putih. Meskipun modal yang digunakan sedikit, namun bukan tanpa resiko. Berbagai penyakit seperti penyakit kulit karena jamur dan bakteri akan membuat tikus ini tidak laku dijual. Untuk itu kita harus benar-benar memperhatikan tentang bagaimana menjaga kandang tetap bersih dan bebas hama.

    Memulai Ternak

Dalam teknik beternak tikus putih, kita perlu mempersiapkan bibit tikus-tikus yang akan dikawinkan. Kumpulkan tikus terlebih dahulu dengan waktu sekitar 1 minggu agar mampu beradaptasi dengan baik. Seekor jantan mampu mengawini 6-8 ekor betina. Namun untuk hasil cara beternak yang lebih baik, gunakan 2 jantan dalam satu kandang bersama 8 betina. Yang menentukan hasil beranak-pinaknya adalah pakan dan juga kesuburan.

Jika anak-anak tikus sudah lahir, maka pisahkan jantannya, bukan induknya. Ini merupakan seleksi alam dimana anda bisa mensupport dengan memberikan makan dan minum secara cukup. Setelah usianya 4 minggu, barulah bisa anda pisahkan dan mulai digabung dengan anak tikus lainnya. Meskipun 4 minggu cukup dewasa, namun harus anda ingat bahwa pada umur tersebut tikus belum layak untuk dikawinkan.

    Harga Bersaing

Jika anda menjual hasil ternak tikus anda, jangan tergiur dengan keuntungan besar per tikusnya. Gunakan strategi harga bersaing yakni dengan menawarkan harga yang lebih murah. Ini pastinya akan memberikan hasil yang lebih baik dan berkelanjutan. Jika anda bisa berternak banyak dan memiliki langganan yang membeli dalam jumlah banyak, maka tentu anda bisa memenangkan persaingan pasar dengan baik. Ini akan memberikan anda hasil yang lebih bermanfaat dan pastinya akan lebih berguna bagi bisnis jangka panjang. Perekor tikus bisa dijual dengan harga berkisar 10-50 ribu tergantung strain dan jenis spesies tikus.

  Keyword: ternak tikus, Hewan laboratorium, laboratorium, budidaya tikus putih, Kandang Tikus, Harga tikus

About Unknown

farmingCenter merupakan situs yang menyediakan info mengenai peternakan dan pertanian organik.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.