farming

Cendawan SDA pengujian lab


Sabouround dextrose agar digunakan untuk menentukan kandungan mikroba dalam evaluasi nilai mutu dari suatu makanan dan melihat adanya pertumbuhan khamir/cendawanhomogen. Media komersial yang digunakan adalah SDA. Pembuatan media tersebut dilakukan dengan melarutkan SDA sebanyak yang diperlukan, air aquades.Perlakuan yang sama dilakukan pada pembuatan medianya , kemudian ke dalam media tersebut ditambahkan larutan antibiotik sebanyak 20 ml per liter yang mengandung 50 mg chloramphenicol.Setelah itu media dimasukkan ke dalam penangas air pada suhu 50-55 °C untuk mempertahankan media agar tidak beku.
Media pertumbuhan yang baik untuk khamir diantaranya adalah sabaroud dextrose agar (SDA) yang komposisinya sudah diatur dan ditakar dengan mengacu pada kebutuhan dasar hidup kebanyakan khamir/cendawan pada habitatnya di alam.Akan tetapi adakalanya dengan menggunakan media SDA tersebut,beberapa jenis khamir/cendawan tidak berhasil tumbuh.Contoh kapang yang mampu hidup dan tumbuh dengan baik pada media SDA adalah Aspergillus sp, Rhizopus sp . dan khamir Zygosaccharomyces sp . serta bakteri Lactobacillus sp .
Cendawan merupakan mikroorganisme eukariota, memiliki dinding sel yang sebagian besar tersusun atas polisakarida dan khitin,organisme heterotof dengan memanfaatkan senyawa karbon organik sebagai sumber nutrient dan mensekresi enzim ekstraselular untuk mengurai molekul komplek menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap melalui hifa.Salah satu cendawan divisi Deuteromycota yang bersifat pathogen adalah Alternaria alternata. Cendawan ini dapat tumbuh di berbagai habitat baik daerah kering (gurun pasir) hingga basah (air tawar, air payau).Cendawan dapat dibiakan pada berbagai jenis media biakan. Beberapa cendawan dapat tumbuh dengan baik pada medium yang mengandung beberapa bahan organik, sedang cendawan yang lain memerlukan zat-zat tambahan tertentu.Umumnya media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme harus memenuhi persyaratan nutrisi dan mudah dimanfaatkan oleh organisme, mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan derajat keasaman yang sesuai, serta tidak mengandung zat-zat yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme tersebut.Kandungan Sabouround dextrose agar memiliki karbohidrat yang cukup tinggi sehingga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan cendawan.
cendawan mampu untuk merombak karbohidrat dan bahan-bahan organik lainnya dengan reaksi enzimatik sehingga lebih mudah untuk asimilasi.Kebutuhan cendawan akan karbohidrat lebih besar dari pada nutrisi lainnya, akan tetapi sumber nitrogen juga harus dipenuhi. Nitrogen dibutuhkan untuk mensintesa asam amino dan membentuk protein yang dibutuhkan untuk membentuk protoplasma .
Cendawan dapat menggunakan nitrogen anorganik untuk pembentukan nitrat, nitrit, ammonia atau nitrogen organik untuk pembentukan asam amino. A. alternata yang termasuk divisi Deuteromycota memiliki kemampuan mensintesis enzim untuk dapat memakai karbon dari berbagai macam sumber, salah satu diantaranya adalah selulosa yang memiliki jumlah karbon yang melimpah Dari hasil penimbangan berat biomassa pada media yang berisi miselia cendawan menunjukan bahwa bobot kering miselia yang beragam menunjukan komposisi pada setiap media berbeda mengakibatkan perbedaan dalam pertumbuhan.
syarat-syarat untuk pertumbuhan bagi cendawan mungkin bervariasi dari satu jenis dengan jenis dari genus dan spesies lainnya,walaupun kultur bagi pertumbuhan yang baik pada medium yang sama. Sumber-sumber untuk suatu isolat pada media mempengaruhi morfologi dan warna koloni, walaupun struktur khusus terbentuk dan mempengaruhi penyimpanan isolat. Oleh karena itu perlu diketahui pengaruh berbagai faktor lingkungan terhadap ketahanan hidup dari cendawan. Penelitian tentang variasi media diperlukan untuk mengetahui efektifitas pertumbuhan cendawan.Dalam lingkungan yang alami cendawan mengadakan kontak langsung dengan lingkungan yang mengandung nutrisi. Hifa akan menyerap langsung molekul – molekul sederhana seperti gula sederhana dan asam amino. Polimer yang lebih kompleks seperti selulosa, pati dan protein harus diproses lebih dahulu sebelum digunakan. Sebagian besar cendawan menggunakan monosakarida, tetapi tidak dapat menggunakan molekul yang lebih besar yang terdiri atas subunit monosakarida yang sama, ini berkaitan dengan ketidakmampuan dari cendawan dalam menghidrolisis disakarida.
Agar SDA memiliki fungsi untuk Isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni,  Memanipulasi komposisi media pertumbuhannya, Menumbuhkan mikroorganisne, Memperbanyak jumlah,Menghitung jumlah mikroba. Adapun dalam pengamatan cawan petri terlihat bahwa pada pengamatan hari ke 4 pertumbuhan cendawan terlihat sangat banyak sekali dan tidak bisa di hitung,semestinya pada hari 3-4 pertumbuhan dari cendawan terkontrol dengan adanya koloni-koloni kecil.Namun ketika kelompok kami mengamati cawan petri SDA 15 dan 30 menit terlihat bahwa cendawan memiliki 1 koloni besar yang tumbuh menempati ¼ bagian besar ruang pada agar SDA.Kemungkinan ini terjadi akibat Agar SDA terkontaminasi mikroorganisme yang tidak diharapkan saat teman-teman berbicara dengan satu sama lain.  


Daftar Pustaka
John, I. P., A. D. Hocking. 2009. Fungi and Spoilage. Edisi 3. Penerbit : Springer.

Mandang, S. 1993. Growing Gourmet And Medical Mushroom. University of Wisconsin.
Pelzar, M. J., E. C. S. Chan. 1986. Dasar – dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Semangun, H. 2000. Penyakit – penyakit tanaman Hortikul­tura di Indonesia. Cetakan 4. Yogyakarta : Gadjah Mada University.

Singleton, P. dan D. Sainbury. 2001. Dictionary of Microbiology and Molecular Biologi, 3rd Edition. John Wisey & Sons, LTD. New York.


https://microbeonline.com/sabouraud-dextrose-agar-sda-principle-composition-uses-colony-morphology/

http://www.microbiologyinfo.com/tag/sabouraud-dextrose-agar-sda/

About Unknown

farmingCenter merupakan situs yang menyediakan info mengenai peternakan dan pertanian organik.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.